expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Thursday, August 6, 2015

Language Shift Bahasa Jawa dalam Ranah Keluarga pada Masyarakat Multibahasa di Kab.Brebes

                 Pergeseran bahasa (language shift) terjadi saat hilangnya suatu bahasa karena faktor-faktor tertentu, misalnya masuknya bahasa baru yang mendominasi atau masuknya sekelompok orang ke wilayah lain yang sudah memiliki bahasa dominan. Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada Bahasa Jawa di daerah Brebes yang bersebelahan dengan banyak bahasa disekitarnya seperti bahasa Sunda, bahasa Jawa dialek Tegal dan dialek Banyumas. Hal ini membuat Brebes menjadi wilayah multietnik dan juga memunculkan perpaduan bahasa seperti Bahasa Jawa dan Sunda. Pergeseran bahasa yang mungkin terjadi adalah bergesernya bahasa daerah ke bahasa nasional kemudian ke bahasa asing.

                Bahasa yang digunakan dalam suatu masyarakat selalu bervariasi karena bahasa yang digunakan tersebut digunakan dalam peran sosial yang berkaitan dengan aspek sosial. Pemakaian variasi bahasa ini dikendalikan oleh faktor sosial, budaya dan situasi. Pemakaian bahasa selalu berubah-ubah berdasarkan perubahan unsur konteks sosial budaya. Ada beberapa sebab terjadinya language shift, diantaranya yaitu masuknya bahasa baru ke dalam suatu kelompok yang tidak dapat mempertahankan bahasanya, masuknya sekelompok orang ke wilayah baru yang mengharuskan mereka berkomunikasi dengan bahasa baru, adanya orang-orang yang datang ke suatu tempat untuk belajar, serta faktor indurtialisasi dan urbanisasi. Faktor penyebab yang lain adalah jumlah, penutur, konsentrasi pemukiman, usia, gender, urusan sosial, politik, ekonomi, serta pendidikan.

                Dalam ranah keluarga, terjadi pergeseran bahasa Jawa di Brebes yaitu terjadi perbedaan dalam hubungan suami ke istri, istri ke suami, orang tua ke anak, anak ke orang tua dan antar anak. Dalam kasus suami beretnis Jawa dan istri beretnis Sunda, sang suami cenderung menggunakan Bahasa Sunda Kasar karena lebih memudahkan istri untuk mengerti maksud suami dan interaksi terkesan lebih santai dan akrab. Dalam hubungan orang tua ke anak, mereka cenderung menggunakan Bahasa Sunda Kasar, hanya 4 dari 25 orang yang menggunakan Bahasa Jawa ngoko yang kadang dicampur dengan Bahasa Sunda. Dalam hubungan anak ke orang tua, mereka cenderung menggunakan Bahasa Sunda Kasar dan kadang beralih ke Bahasa Indonesia ragam non formal.


                Dalam hubungan antar anak biasanya menggunakan Bahasa Sunda Kasar yang kadang beralih kode ke Bahasa Indonesia, dalam kasus ini Bahasa Jawa sama sekali tidak digunakan. Secara keseluruhan, terjadi pergeseran bahasa dari Bahasa Jawa ke Bahasa Sunda Kasar, dan perubahan ini tidak hanya terjadi di lingkungan perkotaan tetapi juga merata sampai ke desa. Pergeseran bahasa yang terjadi di Brebes ini terjadi karena faktor situasi, latar belakang etnik, kemampuan bahasa, hubungan kekerabatan, dan topik pembicaraan. Dalam ranah keluarga, karena mereka lebih suka pembicaraan yang akrab dan non-formal mereka memilih Bahasa Sunda Kasar sebagai bahasa komunikasi antar keluarga. 

No comments:

Post a Comment