expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Thursday, August 6, 2015

SIKAP BAHASA SISWA SMA NEGERI 1 SINGARAJA TERHADAP BAHASA INDONESIA


Dalam perkembangan era globalisi ini, Bahasa Inggris menjadi bahasa yang umum di masyarakat Indonesia, terlebih pengajaran sekolah tertentu wajib menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa penyampaian materi. Hal tersebut memunculkan kekhawatiran akan tergesernya pandangan siswa terhadap Bahasa Indonesia.
Kesadaran akan norma Bahasa Indonesia pada siswa yang diteliti tergolong negatif, karena mereka cenderung menggunakan Bahasa Indonesia ragam non formal dalam berbagai situasi baik situasi formal maupun nonformal. Penyebab terjadinya alih kode dan campur kode adalah karena kurangnya penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia yang baku dan adanya keinginan untuk memunculkan suasana santai daat belajar. Terjadinya perluasan Bahasa Indonesia non formal tersebut meningkatkan vitalitas ragam non baku dan menuruknan vitalitas Bahasa Indonesia ragam baku.
Namun aspek afektif siswa menunjukkan citra positif terhadap Bahasa Indonesia. Hal itu terbukti dari hasil penelitian yang ditunjukkan dari perasaan positif, daya tarik sosial dan daya tarik kebahasaan. Tingginya kontak dengan Bahasa Inggris menyebabkan seringnya terjadi campur kode Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tingginya frekuensi penggunaan Bahasa Inggris menurunkan aspek afektif Bahasa Indonesia dari tahun ke tahun.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa loyalitas bahasa tergolong normal, kebanggaan bahasa termasuk kategori sangat positif, dan kesadaran norma bahasa cenderung negatif. Negatifnya aspek konatif siswa disebabkan oleh perasaan lebih bebas memakai Bahasa Indoneisia ragam non baku dan suasana santai yang ditimbulkannya. Selain itu, penyebab lainnya adalah adanya kesan jarak sosial yang dekat antara guru dan murid, serta kurang pekanya siswa dalam membedakan Bahasa Indonesia baku maupun non baku.
Postitifnya aspek afektif Bahasa Indonesia siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu ikatan emosi yang kuat dengan Bahasa Indonesia karena ada sebagian besar siswa yang bahasa ibunya adalah Bahasa Indonesia. Faktor lain yaitu pandangan hidup yang modern yang mana mengedepankan Bahasa Indonesia daripada Bahasa Daerah. Penggunaan Bahasa Inggris bagi siswa semakin tinggi karena Bahasa Inggris dianggap prestige di Indonesia.

Aspek kognitif siswa terhadap Bahasa Indonesia menunjukkan hasil yang positif karena faktor lingkungan bahwa mereka bangga memiliki bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia. Hal lain yaitu mereka merasa pengguna Bahasa Indonesia adalah kaum intelek jadi mereka bangga menggunakan Bahasa Indonesia.

No comments:

Post a Comment